Fenomena tersebutlah yang menjadi dorongan bagi mahasiswa India, Manisha Mohan, Rimpi Tripathi dan Neeladri Basu Pal, dari Sri Ramaswamy Memorial Univerisity, Chenai, menciptakan sebuah pakaian dalam berteknologi tinggi yang anti-perkosaan.
Meskipun hukum yang berlaku didunia telah melindungi para perempuan dari berbagai serangan kejahatan, namun terkadang aturan tersebut tidak terlalu berpengaruh.
Sehingga ketiga mahasiswa India Jurusan Teknik tersebut merasa perlu metode perlindungan yang lebih nyata lagi untuk mencegah mereka menjadi obyek kekerasan dan pemerkosaan.
Mereka membuat pakaian dalam yang dikenal dengan Society Harnessing Equipment (SHE). Pakaian dalam yang berfungsi sebagai alat pertahanan perempuan itu dilengkapi dengan global positioning system (GPS) dan Global System for Mobile (GSM) yang akan memberitahukan kepada pihak polisi dan orangtua apabila terjadi serangan kejahatan.
Bukan itu saja, pakaian dalam ini memiliki sistem sensor tekanan yang mampu menghasilkan kejutan listrik sebesar 3.800 kV
"Jika seseorang berusaha melecehkan seorang perempuan, maka ia akan terkena kejutan listrik yang mampu membuatnya pingsan. Secara otomatis pula pakaian dalam tersebut akan mengirimkan pesan singkat pada nomor darurat serta orangtua korban," kata Mohan dalam sebuah wawancara.
Atas inovasi dan kreatifitasnya, ketiga mahasiswa India tersebut dinominasikan ke dalam Gandhian Young Technological Innovation Award 2013
(http://www.republika.co.id/berita/senggang/unik/13/08/01/mqudtr-mahasiswa-india-berhasil-ciptakan-lingerie-antiperkosaan)