Makan Sushi Dapat Membahayakan Jantung

Sebentar lagi waktu makan siang. Jika Anda berencana menikmati sushi untuk menu kali ini, Anda mungkin perlu menyimak studi baru peneliti Amerika Serikat.

Banyak orang berpikir bahwa sushi adalah makanan bergizi yang rendah kalori. Namun, peneliti menemukan makanan asli Jepang ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung, seperti dilaporkan Daily Mail, Senin (25/11).

Peneliti Rutgers University yang berlokasi dekat New York, AS, menemukan makan banyak sushi dapat menempatkan orang pada bahaya terpapar merkuri dalam tingkat yang berbahaya. Menurut mereka, ikan yang mengandung methylmercury dapat menyebabkan serangan jantung, gangguan otak dan pengembangan sistem saraf serta menurunkan kinerja kognitif.

Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Risk Research ini menunjukkan bahwa methylmercury dapat melawan efek positif dari asam lemak Omega-3 dalam ikan. Asam lemak Omega-3 mengurangi tingkat kolesterol dan menyusutkan risiko beberapa jenis kanker, sakit jantung, tekanan darah, stroke, dan kelahiran prematur.

Para ilmuwan mewawancarai lebih dari 1.200 orang tentang sushi dan sejumlah produk ikan yang mereka santap. Tim peneliti juga mengukur tingkat merkuri dalam sampel sushi dari seantero AS.

Studi menemukan, 92 persen orang-orang di AS makan ikan rata-rata lima kali dalam sebulan. Sebanyak 10 persen penyantap ikan tampaknya melahap makanan kegemaran mereka itu sesuai rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk level methylmercury yang aman untuk dikonsumsi.

Jenis ikan tuna besar, seperti Atlantic Bluefin, ditemukan mengandung tingkat merkuri yang paling tinggi. Sementara, belut, kepiting, ikan salmon, dan ganggang laut memiliki tingkat methylmercury yang rendah.

Methylmercury dapat masuk ke dalam perempuan hamil hingga ke janin yang dikandungnya. Karenanya, ibu hamil disarankan untuk mengurangi konsumsi ikan yang tinggi merkuri. Ibu hamil dianjurkan tidak makan ikan hiu, marlin, dan tongkol.

Ibu hamil juga diwanti-wanti agar membatasi jumlah tuna yang diasup, dua atau empat kaleng ukuran sedang, setiap pekan. Alasannya, tuna mengandung merkuri kadar tinggi yang dapat merusak pengembangan sistem saraf bayi.(Daily Mail/Shnews)

Related Posts:

 
Sikasik News © 2025. All Rights Reserved.