“Setelah ditutup lokalisasi Dolly akan diubah menjadi sentra bisnis dan keuangan,” Agus Sonhaji kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, seperti dikutip Liputan 6.
Sejumlah rencana telah dipersiapkan. Lokasi tersebut akan mendapat pelebaran jalan hungga 25 meter. Ini untuk mempermudah masuk keluarnya transportasi. Lokasi bisnis lebih mudah terakses sehingga nantinya Dolly akan memiliki kesan sebagai pusat bisnis yang bersih dari penyakit masyarakat.
Selama proses menjadikan Dolly sebagai tempat bisnis, Pemkot akan terus mengawal. Ada empat rencana rehabilitasi yang ditempuh yakni pemberdayaan sosial, lingkungan, ekonomi, dan hibah sebagai bantuan langsung. Pemkot Surabaya melakukan sinergi dengan Pemprov Jawa Timur dan Pemerintah Pusat untuk mendukung tujuan ini.
“Yang jelas, semua menggelontorkan anggaran guna mendukung penutupan lokalisasi,” ungkap Sonhaji.
Sebelumnya, pengelola bisnis haram di Gang Dolly banyak yang memrotes usulan Walikota Surabaya Tri Rismaharini untuk rencana penutupan ini. Salah satu isu yang dihembuskan adalah akan banyak orang yang menjadi miskin. Namun isu ini belum sepenuhnya benar. Rencana pembangunan pusat bisnis di lokalisasi yang muncul sejak zaman Belanda ini, bisa jadi makin meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Lihat sumbernya DISINI.