Dewi Persik secara pribadi merasakan suka dan duka selama menjalani masa syuting film tersebut. Ia menghabiskan waktu 16 hari untuk syuting yang mengambil lokasi di area lumpur Sidoarjo, Surabaya, Tanjung Kodok, dan Lamongan.
"Saya harus dilumpuri dulu, dari atas sampai bawah," kata Dewi saat ditemui di Demang Cafe, Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2013. Lumpur yang dibuat dari tepung kanji terasa lengket di badan, namun Dewi mengaku merasa senang karena mendapat kesempatan berkunjung langsung ke lokasi lumpur Sidoarjo.
"Saya benar benar syuting di lumpur Lapindo Sidoarjo, panas banget dan saya enggak pakai masker, padahal punya sinus dan sesak, panas-panasan, dan baunya itu menyengat banget," ujar artis seksi tersebut.
Yang mengharukan bagi Dewi adalah bertemu dengan korban lumpur Lapindo. "Mereka enggak pakai masker, dan kita pengunjung itu pakai masker, jadi mau enggak mau saya akhirnya enggak pakai masker. Saya tersentuh banget sama para korban, Mereka juga mandiri sekali," kata Dewi menjelaskan.
Film ini memberikan pengalaman baru bagi Dewi Persik. Karena syuting di lokasi secara langsung, Dewi jadi memiliki ikatan emosional dengan warga setempat. Karena perasaan tersebut, Dewi ingin mengajak warga setempat untuk menonton filmnya bersama sama. (http://www.tempo.co/)